Home

/

Artikel

/ The Great Resignation - Trend Resign Kalangan Gen Z dan Millennial
The Great Resignation - Trend Resign Kalangan Gen Z dan Millennial
8 Des 2022
Share

Pernahkan kamu mendengar istilah ‘The Great Resignation’ atau ‘The Big Quit’? Ini merupakan tren ekonomi dimana karyawan secara sukarela mengundurkan diri dari pekerjaannya secara massal. Fenomena ini dimulai pada awal tahun 2021, saat pandemi COVID-19 mulai mereda.


Kabar buruknya, jika angka pengunduran diri terus berlanjut, akan menyebabkan permasalahan yang cukup signifikan bagi perusahaan. Dan apakah kamu tahu, bahwa sebagian besar karyawan yang memutuskan resign adalah kaum Gen Z dan Millennial, lho!


Jadi penasaran nih, kenapa Gen Z dan Milenial berada di posisi teratas yang mendorong terjadinya ‘The Great Resignation’. Yuk, baca artikel kami sampai tuntas!


The Great Resignation


Meski tingkat perekonomian sedang terombang-ambing akibat pandemi COVID-19, namun angka resign karyawan ternyata masih tergolong tinggi. Dikutip dari CNBC, ada sekitar 40% Gen Z dan 24% Milenial yang meninggalkan pekerjaan mereka dalam kurun waktu dua tahun. Akibatnya, banyak perusahaan menghadapi kesulitan mencari pekerja yang sesuai dengan kualifikasi. 


Sebenarnya tanpa kalian sadari, pandemi membuat kemajuan yang begitu cepat dalam perkembangan digital serta perubahan perilaku dan prioritas masyarakat. Sebut saja pekerjaan yang sempat beralih ke WFH (Work from Home) selama beberapa bulan. Ada keperluan meeting pun, kita cukup menggunakan Zoom tanpa perlu keluar rumah dan bertatap muka dengan anggota lain.


Tak hanya itu saja, selama waktu luang di rumah, kita juga memiliki waktu untuk menekuni hobi yang selama ini tak sempat dilakukan karena sibuk bekerja. Dan beberapa hobi tersebut ternyata bisa menjadi cuan yang lumayan besar! Gimana gak tergiur, kan! 


Tapi, WFH tidak berlangsung selamanya. Ketika pandemi mulai mereda, perusahaan kembali memberlakukan sistem WFO (Work from Office). Sayangnya, ada banyak karyawan yang sudah terlalu nyaman dengan sistem kerja dari rumah — inilah salah satu yang memicu fenomena pengunduran diri secara massal.


3 Penyebab Gen Z dan Millennial Resign


Ada 3 penyebab utama kenapa Gen Z dan Milenial rentan mengajukan pengunduran diri. Simak ulasan lengkap yang telah kami tulis di bawah ini.


Menginginkan Pengalaman Lebih

Tidak puas dengan karier saat ini’, mungkin adalah kalimat yang cukup tepat untuk menggambarkan keluhan kalangan Gen Z dan Milenial pada pekerjaan mereka. Sebagian mungkin merasa tidak mendapatkan skill apapun, atau merasa stuck dan menginginkan jenjang karir yang lebih tinggi. Ada pula yang merasa tidak dihargai dan tidak mendapatkan pengakuan di tempat mereka bekerja saat ini. 


Alasan seperti inilah yang kemudian memicu karyawan resign dan mencari pekerjaan baru yang sesuai dengan ekspektasi mereka. Menurut data dari Linkedin, kesempatan untuk belajar dan berkembang menjadi pendorong nomor 1 dari budaya kerja hebat pada tahun 2022. 


Fleksibilitas Kerja

Berbeda dengan generasi Baby Boomers dan Gen X yang loyal dengan perusahaan tempat mereka bekerja, generasi Gen Z dan Millennial sangat menjunjung tinggi work-life balance. Kaum muda saat ini cenderung lebih memprioritaskan kesejahteraan dan prioritas hidup. Mereka juga aktif mengejar impian di luar pekerjaan utama, seperti side hustle atau freelance.


Berdasarkan laporan dari Microsoft, generasi muda saat ini bercita-cita menjadi bos bagi diri sendiri — 76% Gen Z dan milenium mengatakan bahwa itu adalah goals utama mereka, dibandingkan dengan 63% Gen X dan lebih tua. Itulah mengapa fleksibilitas menjadi pertimbangan penting bagi pekerja muda.


Lingkungan Toxic

Seperti yang telah kami jelaskan pada artikel minggu lalu, lingkungan toxic juga berperan dalam tingkat resign perusahaan. Kebiasaan seperti menggosip, mengeluh, persaingan tidak sehat, komunikasi buruk, bahkan pelecehan sering terjadi di lingkup pekerjaan. Dan mengerikannya, kebiasaan tersebut seakan dianggap normal-normal saja, lho!


Kesimpulan

Perbedaan generasi pastinya disertai juga dengan berubahnya perilaku, budaya serta pola berpikirnya. Maka dari itu, perusahaan perlu mencari tahu pendekatan seperti apa yang cocok untuk menarik pribadi lintas generasi tersebut.



Artikel Lainnya
Article image
Tips Cuti Lebaran Tetap Tenang, Meski Kerja Tetap Jalan
2 Apr 2025
Article image
THR Habis Sebelum Sampai Kampung Halaman? Bisa Jadi Karena 5 Kesalahan Ini!
25 Mar 2025
Article image
Pendidikan VS Keterampilan: Apakah Gelar Masih Relevan bagi Pekerja Blue-Collar?
19 Mar 2025