Home

/

Artikel

/ Terjerat Pinjol? Cek Dampak Karir & Solusinya!
Terjerat Pinjol? Cek Dampak Karir & Solusinya!
20 Jun 2024
Share

Gaya hidup hedonis yang marak di media sosial bagaikan pisau bermata dua bagi generasi muda. Di satu sisi, gaya hidup tersebut mendorong mereka untuk tampil maksimal dan kekinian. Di sisi lain, hal ini juga menjerumuskan mereka ke dalam lubang hitam pinjaman online (pinjol) yang menyesatkan. Fenomena "Fear of Missing Out" (FOMO) dan "You Only Live Once" (YOLO) menjadi dalang di balik jebakan pinjol ini. 


Akibatnya, tak jarang mereka terjerat utang pinjol yang menggunung. Jangan sampai kamu jadi korban berikutnya! Atau, jika sudah terlanjur terjerat pinjol, baca artikel ini sampai habis!


Kenapa Generasi Muda Mudah Terjerat Pinjol?

Maraknya gaya hidup konsumtif dan tren FOMO dan YOLO di media sosial mendorong anak muda untuk membeli barang-barang yang tidak mereka perlukan. Hal ini membuat mereka tergoda untuk berutang melalui pinjol. Ditambah lagi dengan minimnya literasi keuangan dan kemudahan akses pinjol, membuat banyak anak muda terjebak dalam jeratan utang berbunga tinggi dan tenor panjang.


Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding pinjaman online (pinjol) atau fintech P2P lending yang masuk ke kategori kredit macet masih didominasi kalangan anak muda pada Maret 2024. 


Dilansir dari laman Finansial, data menunjukkan bahwa lebih dari separuh (54,46%) orang dengan masalah pembayaran pinjaman online (pinjol) berusia di bawah 34 tahun. Utang macet untuk kelompok usia di bawah 19 tahun mencapai Rp2,2 miliar, naik 41,05% dari tahun sebelumnya. Untuk usia 19-34 tahun, utang macet naik 8,13% menjadi Rp726,63 miliar. Sementara itu, kelompok usia 35-54 tahun juga mengalami kenaikan utang macet sebesar 24,31%, mencapai Rp550,39 miliar.


Dampaknya ke Karir

Seperti dua sisi mata uang, pinjol memiliki dampak positif dan negatif terhadap karir seseorang. 


Dampak Positif Pinjol Terhadap Karir


Pinjol dapat menjadi solusi finansial cepat bagi individu yang membutuhkan dana mendesak. Misalnya, untuk membayar biaya pelatihan, sertifikasi, atau pendidikan lanjutan yang dapat meningkatkan kualifikasi dan daya saing di dunia kerja. Dengan demikian, pinjol dapat membantu seseorang untuk terus berkembang dan mencapai tujuan karirnya. Jika pinjaman dibayar tepat waktu, ini dapat membantu meningkatkan skor kredit seseorang. Skor kredit yang baik akan memudahkan akses ke pinjaman yang lebih besar atau fasilitas keuangan lainnya di masa depan, yang mungkin diperlukan untuk investasi karir atau usaha.


Dampak Negatif Pinjol Terhadap Karir


Beban Keuangan

Suku bunga pinjol yang tinggi dapat menyebabkan beban keuangan yang berat. Jika seseorang tidak mampu membayar pinjaman tepat waktu, hal ini dapat menyebabkan stres yang berdampak negatif pada kinerja di tempat kerja. Beban keuangan juga bisa mengganggu fokus dan produktivitas.


Reputasi Profesional

Keterlambatan pembayaran pinjaman dapat mengakibatkan masalah dengan lembaga keuangan atau pihak ketiga yang mungkin mengganggu privasi dan reputasi profesional seseorang. Beberapa perusahaan pinjol menggunakan metode penagihan yang agresif, yang dapat mencoreng nama baik seseorang di lingkungan kerja.


Kendala Melamar Kerja

Riwayat kredit macet di BI Checking bisa menjadi batu sandungan bagi karir mereka di masa depan. Banyak perusahaan yang menggunakan BI Checking sebagai salah satu syarat dalam proses rekrutmen. 


HRD akan mengecek riwayat kredit pelamar kerja, dan kredit macet dapat menjadi alasan utama penolakan. Sehingga, banyak pelamar kerja yang ditolak oleh perusahaan karena BI Checking mereka menunjukkan catatan buruk. Hal ini membuat fresh graduate dan pelamar kerja harus lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka agar tidak merusak kesempatan karir di masa depan.


Gangguan Psikologis

Masalah finansial dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya. Kondisi ini bisa berdampak negatif pada produktivitas dan kinerja kerja, serta hubungan interpersonal di lingkungan kerja.


Dampak Hukum

Terjerat pinjol ilegal atau bermasalah bisa berujung pada masalah hukum yang serius. Selain merugikan secara finansial, masalah hukum ini tentunya akan berdampak buruk pada karir seseorang, baik dari segi reputasi maupun kelangsungan pekerjaan.



Apa yang Dilakukan Jika Sudah Terjerat Pinjol?

Jika para anak muda terjerat pinjol, berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:


1. Evaluasi Utang: Buat daftar semua pinjaman yang dimiliki, termasuk jumlah utang, bunga, dan tenggat waktu pembayaran. Hal ini membantu untuk memahami sejauh mana masalah utang yang dihadapi.


2. Prioritaskan Pembayaran: Fokuskan pembayaran pada pinjaman dengan bunga tertinggi terlebih dahulu untuk mengurangi beban bunga yang harus dibayar setiap bulannya.


3. Cari Bantuan Finansial: Konsultasikan masalah keuangan dengan ahli atau lembaga konseling kredit yang dapat membantu merencanakan strategi pembayaran utang yang efektif.


4. Negosiasi dengan Kreditur: Jangan ragu untuk menghubungi penyedia pinjaman dan mencoba menegosiasikan ulang syarat pembayaran atau meminta keringanan.


5. Hindari Pinjaman Baru: Jangan tergoda untuk mengambil pinjaman baru guna membayar pinjaman lama, karena ini hanya akan menambah beban utang. Fokus pada penyelesaian utang yang ada.


Kesimpulan

Anak muda harus lebih bijak dalam mengelola keuangan dan tidak tergoda oleh tren FOMO dan YOLO yang dapat menjerumuskan mereka dalam jeratan pinjol. Pinjaman online memang menawarkan kemudahan, tetapi juga menyimpan resiko besar jika tidak dikelola dengan baik. 

Ingat, menjaga kesehatan finansial sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Jangan sampai hidup berantakan gara-gara terjerat pinjol, ya!



Artikel Lainnya
Article image
Tips Cuti Lebaran Tetap Tenang, Meski Kerja Tetap Jalan
2 Apr 2025
Article image
THR Habis Sebelum Sampai Kampung Halaman? Bisa Jadi Karena 5 Kesalahan Ini!
25 Mar 2025
Article image
Pendidikan VS Keterampilan: Apakah Gelar Masih Relevan bagi Pekerja Blue-Collar?
19 Mar 2025