Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani mengatakan bahwa dunia, termasuk Indonesia akan memasuki masa resesi di tahun depan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang semakin lesu. Meski kondisi Indonesia terpantau cukup stabil, namun kita juga harus waspada akan ancaman resesi yang kian mendekat.

Jadi, bagaimana kitasebagai para pekerja, menyikapi kondisi resesi tahun depan? Dan apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapinya?

Temukan jawabannya, hanya di artikel kami yang satu ini!

Apa Itu Resesi?

Resesi terjadi ketika ekonomi suatu wilayah menurun selama beberapa bulan atau tahun. Nah, selama periode ini, angka Produk Domestik Bruto (PDB) periode tahunan (YoY) sebuah negara akan menurun selama 2 kuartal berturut-turut. 

Sebenarnya, resesi pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Seperti krisis keuangan pada tahun 2008 yang dipicu oleh kredit macet properti di Amerika (subprime mortgage). Dan yang baru saja kita alami di tahun 2020 karena pandemi COVID-19 yang menyebabkan kerugian besar dalam bisnis di berbagai industri.

Selama periode resesi, profit perusahaan akan menurun dan menyebabkan perekonomian terhenti atau lebih buruknya tidak ada sama sekali. Perusahaan mungkin terpaksa memberhentikan sebagian besar staff dan pekerjanya untuk memotong kenaikan biaya. Dan di saat inilah, jumlah pengangguran akan meningkat signifikan. Kondisi ini membuat banyak orang kurang bersedia untuk membelanjakan uangnya.

Dampak Resesi

Ada beberapa dampak yang terjadi saat masa resesi. Pertama adalah biaya hidup yang semakin mahal. Inflasi yang diakibatkan dari resesi, akan menyebabkan lonjakan harga-harga barang dan jasa. Dan hal ini akan menimbulkan daya beli masyarakat yang melemah. 

Yang kedua, mencari pendapatan dari bisnis akan menjadi semakin sulit. Menurunnya minat masyarakat tentu memiliki akibat pada perkembangan bisnis di suatu negara. Dan yang terakhir adalah tingkat pengangguran yang meningkat dan akan semakin sulit untuk mencari pekerjaan. 

Apa yang Perlu Dipersiapkan?

Meski resesi memiliki dampak yang buruk bagi perekonomian, tapi kamu tidak perlu panik. Pada dasarnya, resesi merupakan siklus ekonomi yang cenderung bersifat sementara. Apalagi jika kamu sudah mempersiapkan segala hal dari sekarang, kami yakin kamu bisa melewati masa-masa kelam itu esok hari.

Yuk, simak kelima hal yang perlu kamu siapkan untuk menghadapi resesi.

Re-Planning Rencana Keuangan

Di masa resesi, menunda beberapa tujuan keuangan (financial goals) bisa menjadi suatu pilihan yang tepat. Munculnya beberapa kemungkinan seperti PHK, pengurangan gaji, atau adanya kebutuhan mendesak, mengharuskan kita untuk merombak rencana keuangan kita.

Fokus Pelunasan Hutang 

Jika kamu memiliki hutang kredit atau lainnya, cobalah untuk memprioritaskan pelunasan hutang mulai dari sekarang. Ini akan membantumu jika di kemudian hari terjadi kondisi buruk seperti pengurangan karyawan dan pemotongan gaji. 

Kurangi Pengeluaran

Cobalah untuk mengecek kembali pengeluaranmu saat ini. Pikirkan anggaran bulanan untuk skenario terburuk menghadapi resesi. Pangkas beberapa anggaran belanja yang dirasa tidak terlalu penting dan temukan cara mengurangi pengeluaran itu.

Perbanyak Dana Darurat

Saat ini adalah waktu yang tepat bagi kamu untuk lebih agresif menyisihkan dana darurat. Banyak penasihat keuangan merekomendasikan untuk memiliki tabungan yang cukup menutupi biaya hidup 3 hingga 6 bulan kedepan. 

Pertimbangkan Peluang Karir

Resesi terkadang mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran. Jadi, penting bagimu untuk mempertimbangkan seberapa sulit masa ekonomi dapat mempengaruhi karir-mu dan buatlah rencana cadangan jika kamu menghadapi PHK. Mulailah dengan memperluas beberapa koneksi jaringan profesional di luar perusahaan saat ini dan menambah keahlian dirimu.

Kesimpulan

Resesi merupakan bagian yang tak terhindarkan dari perputaran ekonomi. Tapi, kamu bisa mengatasi ancaman ini dengan mengantisipasi lebih awal dan mempersiapkan kondisi finansial di masa depan. Kami harap dengan kelima saran yang kami berikan di atas, bisa membantumu menghadapi kondisi resesi tahun depan.