Home

/

Artikel

/ PPN Naik 12% di 2025: Tips Cerdas Karyawan Atur Keuangan!
PPN Naik 12% di 2025: Tips Cerdas Karyawan Atur Keuangan!
24 Des 2024
Share

Tahun 2025 tinggal menghitung hari, dan salah satu perubahan besar yang menanti adalah kenaikan tarif PPN menjadi 12%. Kebijakan ini memang bertujuan meningkatkan penerimaan negara, tapi dampaknya akan langsung terasa pada harga barang dan jasa yang kita gunakan sehari-hari. Buat kamu yang merupakan karyawan, ini tentu menjadi tantangan baru dalam mengatur keuangan bulanan.


Tapi jangan panik dulu! Yuk, simak strategi praktis agar kamu bisa tetap tenang, bijak mengelola keuangan, dan siap menghadapi kenaikan PPN dengan lebih percaya diri.


PPN Naik 12%

Mulai 1 Januari 2025, Pemerintah Indonesia telah mengumumkan terdapat kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang semula 11% menjadi 12%. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam konferensi pers pada 16 Desember 2023. 


Kenaikan PPN 12% ini tentu akan berdampak langsung pada pengeluaran sehari-hari masyarakat, khususnya bagi kalangan menengah ke bawah. Barang dan jasa yang sebelumnya sudah terjangkau bisa jadi mengalami peningkatan harga, yang pada gilirannya dapat menambah beban keuangan. Namun, ada kabar baik bahwa beberapa barang dan layanan penting yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari akan tetap bebas PPN.


Barang & Jasa yang Terkena PPN 12%

Pemerintah memastikan bahwa beberapa barang dan layanan penting tetap bebas PPN, seperti bahan kebutuhan pokok (beras, daging, telur, sayur, susu) serta layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi umum. Selain itu, barang dan jasa lain seperti jasa keagamaan, hiburan, dan katering juga tidak dikenakan PPN, meskipun dapat dikenakan pajak daerah sesuai peraturan yang berlaku.


Di sisi lain, PPN 12% akan dikenakan pada barang dan jasa mewah yang lebih banyak dikonsumsi oleh kalangan dengan pengeluaran menengah ke atas. Contoh barang dan jasa yang terkena PPN 12% antara lain rumah sakit kelas VIP, pendidikan internasional berbiaya tinggi, listrik dengan daya 3600-6600 VA, serta makanan dan minuman premium seperti beras, buah-buahan, ikan salmon, udang king crab, dan daging wagyu.


Strategi Karyawan Menghadapi Kenaikan PPN

Menghadapi kenaikan PPN 12% di 2025, penting untuk punya strategi jitu agar keuangan tetap stabil. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu terapkan untuk menjaga agar pengeluaran tetap terkontrol meski harga barang naik:


1. Evaluasi Pengeluaran Bulanan 

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mulai mengevaluasi pengeluaran bulanan. Catat semua pengeluaran, dari kebutuhan pokok hingga gaya hidup, dan cari tahu mana yang bisa dikurangi atau ditunda. Dengan harga barang yang semakin naik, mengatur anggaran dengan cermat menjadi penting.


Contoh: Jika kamu sering makan di luar, cobalah untuk memasak lebih sering di rumah untuk menghemat biaya makan. Atau, jika langganan layanan streaming atau membership yang dirasa tidak terlalu penting, pertimbangkan untuk menangguhkannya sementara.


2. Tingkatkan Tabungan dan Investasi 

Dengan biaya hidup yang semakin tinggi, memiliki dana darurat yang cukup menjadi hal yang sangat penting. Jika tabunganmu belum mencukupi, inilah saat yang tepat untuk mulai menabung lebih banyak. Jangan lupa untuk mencoba berinvestasi pada instrumen yang memberikan hasil jangka panjang, seperti reksa dana atau saham.


Contoh: Kamu bisa mulai menabung 10-20% dari penghasilan bulananmu ke dalam rekening tabungan yang tidak mudah diakses. Selain itu, kamu juga bisa mulai berinvestasi dengan nominal kecil terlebih dahulu melalui aplikasi investasi yang mudah diakses.


3. Belanja Cerdas

Penting untuk lebih selektif saat berbelanja, terutama dengan adanya kenaikan harga barang dan jasa. Pilih barang yang benar-benar dibutuhkan dan pertimbangkan untuk membeli barang dengan harga lebih terjangkau atau yang sedang diskon. Hindari belanja impulsif dan pastikan setiap pembelian memberi manfaat jangka panjang.


Contoh: Saat berbelanja, buat daftar belanjaan terlebih dahulu dan patuhi daftar tersebut agar tidak tergoda membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Manfaatkan promo atau diskon untuk membeli barang yang kamu butuhkan. Kamu juga bisa mengunjungi pasar tradisional, karena harga kebutuhan lebih terjangkau.


4. Cari Penghasilan Tambahan 

Untuk mengimbangi kenaikan biaya hidup, mencari penghasilan tambahan bisa menjadi pilihan yang bijak. Pekerjaan sampingan sesuai minat dan kemampuanmu bisa membantu meningkatkan pemasukan sekaligus memberi fleksibilitas finansial jika harga barang atau jasa naik.


Contoh: Cobalah untuk menjadi freelancer di bidang yang kamu kuasai, seperti menulis, desain grafis, atau jasa konsultasi. Kamu juga bisa mencoba menjual barang-barang bekas atau produk handmade secara online.


5. Beradaptasi dengan Teknologi dan Inovasi 

Di era digital ini, teknologi bisa menjadi alat untuk menghemat pengeluaran dan meningkatkan efisiensi. Gunakan aplikasi untuk mengatur anggaran, mencari promo atau diskon, dan memantau pengeluaran harian. Teknologi juga dapat membantu kamu menemukan cara-cara baru untuk mengelola keuangan pribadi lebih baik.


Contoh: Gunakan aplikasi keuangan untuk memantau pengeluaran dan membuat anggaran yang sesuai dengan penghasilanmu. Beberapa aplikasi juga menawarkan promo atau diskon untuk berbagai produk yang kamu butuhkan.


Kesimpulan

Kenaikan PPN 12% di 2025 mungkin terasa menantang, tetapi dengan pengelolaan keuangan yang cerdas; seperti evaluasi pengeluaran, menabung lebih disiplin, belanja bijak, dan mencari peluang penghasilan tambahan, kamu bisa tetap menjaga kestabilan finansial. Persiapkan dirimu mulai sekarang, karena karyawan cerdas selalu punya cara untuk menghadapi setiap tantangan!



Artikel Lainnya
Article image
Tips Cuti Lebaran Tetap Tenang, Meski Kerja Tetap Jalan
2 Apr 2025
Article image
THR Habis Sebelum Sampai Kampung Halaman? Bisa Jadi Karena 5 Kesalahan Ini!
25 Mar 2025
Article image
Pendidikan VS Keterampilan: Apakah Gelar Masih Relevan bagi Pekerja Blue-Collar?
19 Mar 2025