Ya
Daftar
Setelah mengisi kantong dengan gaji bulanan yang baru didapat, salah satu tugas penting yang mengikuti adalah menyusun rencana anggaran dengan seksama. Nah, dalam perencanaan ini, ada dua kategori yang menjadi sorotan, yaitu kebutuhan penting dan keinginan menggiurkan.
Terlihat sederhana, amun seringkali membuat seseorang terjebak dalam dilema, karena memilah-milah apa yang sebenarnya menjadi "kebutuhan" dan “keinginan” yang bersembunyi di balik kebutuhan.
Untuk itulah, kami disini untuk memberikan pemahaman yang jelas agar kalian dapat dengan cerdas membedakan kebutuhan dan keinginan. Jadi, jangan lewatkan artikel ini, ya!
Keinginan dan Kebutuhan
Pertama-tama, mari kita bahas apa yang dimaksud dengan kebutuhan. Kebutuhan adalah segala elemen yang tak terpisahkan dari kehidupan kita, yang tidak hanya penting, tetapi juga tidak dapat diabaikan. Makanan, pakaian, tempat tinggal, dan transportasi adalah beberapa contohnya. Ketika kita mengalokasikan anggaran, maka penting untuk memberikan prioritas tertinggi pada pemenuhan kebutuhan ini.
Di sisi lain, keinginan adalah simbol dari apa yang kita idamkan, baik sekarang atau nanti, meskipun sebenarnya tidak menjadi keharusan. Rangkaian keinginan ini beragam, mulai dari teknologi terbaru, mobil mewah, liburan, langganan layanan hiburan seperti Netflix dan banyak lagi. Keinginan sering kali muncul karena pengaruh lingkungan, tren, atau tekanan sosial. Meskipun dapat meningkatkan kualitas hidup atau memberikan kepuasan sesaat, penting untuk menyadari bahwa mereka bukanlah kebutuhan esensial.
Ilusi 'Kebutuhan' Yang Sebenarnya 'Keinginan'
Ketika memulai proses memilah-milah pengeluaran untuk apa yang benar-benar diperlukan demi kelangsungan hidup dan apa yang ingin dimiliki, meski tidak terlalu dibutuhkan, terkadang menjadi satu hal yang menantang. Garis antara keinginan dan kebutuhan terkadang kabur, membuat pemisahan pengeluaran menjadi sulit.
Misalnya, mari kita lihat kasus penggunaan internet. Mungkin bagi orang yang bekerja WFH, penggunaan internet bisa menjadi suatu kebutuhan. Tapi lain hal bagi mereka yang memakainya untuk video game, ini sudah berganti menjadi keinginan semata.
Ilustrasi lainnya dapat ditemukan dalam kebutuhan akan smartphone untuk berinteraksi dengan orang lain. Ya, itu merupakan sebuah kebutuhan yang tak terbantahkan. Tapi, jika menghabiskan belasan juta hanya untuk satu smartphone baru, rasanya biaya tambahan itu tiba-tiba menjadi keinginan.
Atur Anggaran Bulanan
Meski begitu, tidak ada salahnya untuk kita sekali-kali menyenangkan diri dengan membelanjakan barang atau berlibur setelah sebulan kita bekerja keras. Namun, tetaplah berpikir matang tentang seberapa besar pengeluaran yang dapat kita tanggung.
Mengendalikan anggaran pribadi dengan bijaksana adalah langkah krusial menuju kestabilan finansial jangka panjang. Salah satu cara efektif yang bisa kalian gunakan untuk mengatur penghasilan adalah dengan Penganggaran 50/30/20.
Metode ini akan memecah pengeluaranmu menjadi:
Dengan memberikan nilai konkret pada setiap keinginan, kita dapat mencegah pengeluaran berlebihan yang berpotensi menjerat kita dalam hutang. Memahami betapa pentingnya pengaturan anggaran adalah kunci utama dalam mengelola cara kita menghabiskan uang.
Kesimpulan
Dalam era konsumsi yang semakin berkembang, seringkali kita tergoda oleh keinginan-keinginan yang menghampiri. Berbagai iklan dan promosi menawarkan untuk membeli berbagai produk dan layanan baru yang menjanjikan kenyamanan dan kebahagiaan.
Namun, di balik semua itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan mendasar antara keinginan dan kebutuhan. Memiliki wawasan yang jelas mengenai perbedaan ini, itulah kunci cerdas dalam mengendalikan anggaran pribadi kita dan mengelola keuangan dengan bijaksana.