Baik dalam wawancara maupun mengajukan promosi di pekerjaan saat ini, kita tahu bahwa tantangan terbesar adalah menegosiasikan gaji. Sebenarnya, negosiasi gaji bukan hanya sekedar menentukan besaran income saja, tapi berkaitan juga dengan profesionalitas di bidang pekerjaanmu.

Dikutip dari TheMuse, sebuah survei yang dilakukan oleh Salary.com mengungkapkan bahwa hanya 37% orang yang selalu menegosiasikan gaji mereka, sementara 18% tidak pernah melakukannya. Dan lebih parah lagi, sebanyak 44% responden mengaku tidak pernah membicarakan masalah kenaikan gaji selama penilaian kinerja mereka. Alasannya? Kebanyakan dari mereka merasa tidak nyaman atau tidak ingin terlihat serakah.

Memang terkadang negosiasi gaji bisa menakutkan karena kemungkinan penolakan dari atasan. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk tetap mencoba melakukannya.

Bila kamu masih ragu, inilah saatnya untuk belajar bagaimana bernegosiasi. Dan di sini kami akan memberikan beberapa tips yang tepat untuk membantumu agar lancar proses negosiasi gaji.

Yuk, simak artikel kami sampai tuntas!

Belajar Bernegosiasi

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah belajar bernegosiasi dengan baik. Negosiasi adalah kemampuan yang umumnya harus dimiliki oleh para pekerja, terutama bagi kamu yang berkarir di bidang public relation. Keahlian ini bisa membantumu untuk meyakinkan atasan bahwa kamu layak untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

Untuk dapat mempelajari cara negosiasi yang baik, kamu perlu mempersiapkan materi negosiasi serta menemukan timing yang tepat. Selain itu, perhatikan intonasi saat kamu berbicara. Intonasi yang tepat saat berbicara juga bisa mempengaruhi kelancaran ketika bernegosiasi, lho!

Melakukan Riset Terlebih Dahulu

Sebelum melakukan wawancara atau mengajukan gaji ke atasan, ada hal yang perlu kamu lakukan, yaitu riset rata-rata gaji. Dengan riset, kamu bisa menemukan data riil terkait besaran gaji pada bidang yang kamu tekuni.

Nah, dalam proses negosiasi, data yang kamu dapatkan tadi bisa menjadi perbandingan untukmu dalam menentukan kisaran gaji yang diinginkan. Apalagi jika kamu memiliki nilai tambah seperti pengalaman kerja, pencapaian, serta keahlian. Pastinya peluang keberhasilan negosiasi akan semakin tinggi. 

Ketahui Nilai Dirimu

Sebelum menyebutkan nominal, kamu perlu menjelaskan terlebih dulu alasan dibalik gaji yang kamu inginkan. Jadi, saat negosiasi kamu harus bisa menunjukan nilai maupun keahlian apa saja yang kamu miliki. Karena kedua hal tersebut merupakan dasar untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

Misalnya, jika kamu melamar di bidang pemasaran dan kamu memiliki pengetahuan seputar SEO, maka pengetahuan tersebut akan menjadi sangat berharga bagi perusahaan. Baru setelahnya kamu bisa mulai untuk membicarakan perihal gaji yang cocok dengan skill yang kamu miliki tersebut. Mencari tahu keterampilan yang paling dibutuhkan perusahaan dan mengandalkan itu adalah salah satu kunci sukses dalam negosiasi gaji.

Bersiap untuk Pertanyaan Sulit

Gaji memang merupakan hal yang terkadang sensitif untuk dibicarakan. Apalagi kalau membahas hal seperti kenaikan maupun negosiasi gaji ketika wawancara kerja. Tapi hal tersebut bukan berarti gaji menjadi suatu topik yang perlu dihindari, ya!

??

Selain belajar bernegosiasi, melakukan riset dan mengetahui nilai serta keahlian, kita juga perlu untuk menyiapkan beberapa jawaban yang mungkin nanti akan ditanyakan. Tentunya mereka – HRD dan pimpinan, pastinya akan menanyakan alasan dibalik nominal gaji yang kamu inginkan. Disini, kamu hanya perlu tenang dan ungkapkan kenapa kamu berhak mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Hindari memberikan alasan pribadi seperti meningkatnya kebutuhan rumah tangga, biaya rumah sakit orang tua, dan lainnya.

Kesimpulan

Negosiasi mungkin menakutkan bagi sebagian orang, tapi jika kamu berpikir bahwa kamu memang pantas untuk mendapatkannya, maka tidak ada salahnya untuk mempraktekkan beberapa tips yang telah kami berikan di atas. Tapi ingat, kamu harus bisa menunjukkan nilai-mu serta memberikan kontribusi kepada perusahaan terlebih dahulu.

Selamat mencoba!