Home
/Artikel
/ Hindari Normalisasi Kebiasaan Toxic di Lingkungan KerjaPastinya, tidak ada seorang pun yang nyaman bekerja di lingkungan perusahaan yang toxic. Entah itu perilaku buruk dari rekan kerja, atau mungkin bos yang suka mengatur dan memberikan beban kerja berlebihan. Tapi tanpa disadari, terkadang diri kita sendiri juga kerap berperilaku toxic, lho!
Ada beberapa kebiasaan toxic yang sepertinya sudah dianggap normal oleh kaum muda saat ini. Di bawah ini kami akan beberkan 5 kebiasaan toxic yang sering kali terjadi di lingkungan kerja. Apakah salah satu atau beberapa kebiasaan ini pernah kamu lakukan?
Yuk, cari tahu!
5 Macam Kebiasaan Toxic

Toxic work environment atau lingkungan kerja yang tidak sehat mungkin pernah dirasakan oleh beberapa karyawan. Penyebab lingkungan kerja yang tidak mengenakkan ini bisa disebabkan oleh berbagai aspek. Misalnya, suasana kerja, atau kecemburuan dan iri hati. Berikut kami jelaskan kelima jenis kebiasaan toxic yang ada di perusahaan:
Suka Mengeluh
Coba perhatikan di sekitarmu, apakah ada karyawan yang suka mengomel dan mengeluhkan setiap pekerjaan yang dimilikinya? Nah, kalau ada, kamu bisa mulai membatasi komunikasi dan sebisa mungkin tidak terlibat dengannya. Setiap perkataan negatif yang kamu dengar, bisa membawa dampak pada produktivitas.
Gosip
Gosip selalu identik dengan pembicaraan yang diselimuti ujaran kebencian. Kalau kamu merasa lingkungan kerjamu penuh dengan topik gosip antar rekan kerja, cobalah untuk mengalihkan pembicaraan dengan memuji rekan kerja atas pencapaian, keterampilan, serta beramah tamah kepada mereka. Hindari kebiasaan menggosip dan jangan menambahkan komentar negatif apapun itu. Akan lebih baik jika kamu bisa mempertahankan pola pikir positif.
Persaingan antar Rekan Kerja
Selanjutnya adalah persaingan tidak sehat antar rekan kerja. Sikap saling menusuk di belakang agar dirinya terlihat ‘baik’, atau cari muka kepada atasan dengan menjatuhkan image karyawan lain. Jika kamu menemui tipe karyawan yang seperti ini, lebih baik jauhi orang itu dengan segera.
Komunikasi Buruk
Sebenarnya, kunci kesuksesan sebuah perusahaan adalah komunikasi yang baik. Namun sayangnya, hal ini kerap disepelekan oleh perusahaan itu sendiri. Seringnya miskomunikasi yang terjadi di dalam perusahaan juga bisa menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang kurang sehat.
Penindasan atau Pelecehan
Tidak hanya sering terjadi di taman kanak-kanak atau sekolah saja, tapi penindasan dan pelecehan juga bisa terjadi di kalangan orang dewasa, khususnya di lingkungan kerja. Contohnya adalah perilaku tidak pantas seperti menghina rekan kerja, rasisme, bullying, pelecehan seksual baik verbal maupun nonverbal. Jika kamu berada di situasi seperti ini, ada baiknya melapor ke pihak HRD atau mengambil jalur hukum.
Mengatasi Lingkungan Toxic

Menjadi bahagia dan sehat bisa sangat sulit didapatkan jika kamu berada di lingkungan kerja yang toxic. Seperti yang telah kami jelaskan di atas, lingkungan toxic bisa terjadi karena rekan kerja yang suka mengeluh dan menggosip, persaingan yang tidak sehat, komunikasi buruk dan yang paling parah adalah penindasan dan pelecehan. Apapun penyebabnya, akan sangat susah untuk mengubah budaya tidak sehat yang sudah terlanjur mengakar di perusahaan.
Jika lingkungan kerja toxic berasal dari faktor eksternal, seperti hubungan yang buruk di tempat kerja, maka kamu bisa melepaskan diri dari situasi tersebut. Salah satunya dengan cara berhenti dari perusahaan, karena kamu pantas mendapatkan yang lebih baik daripada harus bertahan dengan orang-orang yang membuatmu jatuh.
Namun, kamu juga perlu berkaca, mungkin saja lingkungan toxic diciptakan melalui perilaku dirimu sendiri yang tanpa kamu sadari. Misalnya, self-talk negatif, membandingkan diri dengan orang lain, egois, selalu memposisikan sebagai korban. Jika kamu melakukan salah satu atau beberapa hal tersebut, cobalah untuk berkonsultasi pada psikolog agar kamu menjadi pribadi yang lebih positif.
Kesimpulan
Sangat jelas bahwa lingkungan kerja yang toxic dapat merusak kesehatan mental dan fisik seseorang. Mulai dari menurunnya tingkat energi, menjadi gelisah, stress, depresi, bahkan bisa menyebabkan berbagai macam penyakit yang mengancam jiwa. Oleh karena itu, mari kita ciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan mulai dari sekarang!






